Berita
Sebanyak 2.200 Mahasiswa akan diberikan Immunisasi untuk mencegah penyakit Difteri
Komitmen Pelaksanaan Kegiatan Outbreak Response Immunization Difteri Pemberian Immunisasi Massal untuk Mencegah Penyakit Difteri Universitas Trisakti, 19-26 Januari 2018, di Lobby Anatomi, Fakultas Kedokteran, Kampus B Usakti.
Dr. Suriptiastutui, DAP&E, MS dalam sambutannya mengatakan, ada instruksi dari Kementrian Kesehatan RI bahwa, semua anak-anak usia 19 tahun kebawah wajib untuk di immunisasi vaksinasi difteri, dan hari ini kita melaksanakan kegiatan yang merupakan proyek pemerintah, karena ini merupakan salah satu kewajiban untuk menjaga kesehatan masyarakat. Kami diberi wewenang dalam bekerjasama dengan Puskesmas Grogol Petamburan, sehingga pelaksanaannya kita awali dari kampus. Namun demikian karena merupakan pekerjaan yang besar juga, sehingga kita perlu kehati-hatian, dengan standarnya kita harus patuhi semua, ini memang yang pertama kali dilaksanakan di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi telah terdaftar pesertanya sekitar 150 orang, dan kami sudah menjadwalkan untuk fakultas-fakultas lain di kampus A, yang tentunya pesertanya akan lebih besar, masih ada satu fakultas yang belum mendaftar, sehingga nantinya akan mencapai sekitar 2.200 orang.
Pelaksanaan akan dilakukan oleh dokter-dokter yang sudah mempunyai sertifikasi praktek, tidak boleh sembarangan dokter ataupun mahasiswa yang sudah ko-as, disini kita harus benar-benar hati-hati untuk melakukan immunisasi Difteri kepada calon, misalnya harus di cek apakah hari ini benar-benar sehat, tidak sedang mriang, apakah punya alergi dan lain sebagainya, sampai seseorang tersebut layak diberikan immuniasasi. Disini kita melihat ada tahapan-tahapan yang harus dilalui sesuai protap, dan hari ini disini seperti rumah sakit kecil saja, karena jangan sampai nanti habis vaksinasi terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama. Nanti setelah anak-anak ini disuntik vaksinasi, tidak diperbolehkan pulang terlebih dahulu, disediakan ruangan khusus untuk menunggu setengah jam, setelah itu baru boleh beraktivitas kembali. Jadi immunisasi semua diwajibkan, karena kalau gak mau vaksinasi malah harus diminta membuat pernyataan kenapa tidak mau.
Sedangkan Camat Grogol Petamburan Achmad Sajidin yang mewakili Walikota Jakarta Barat mengatakan, immunisasi ini merupakan instruksi dari kementrian kesehatan RI melalui surat edaran sejak tanggal 6 Desember 2017, untuk DKI Jakarta khususnya beredar pada tanggal 11 Desember 2017.
Immunisasi Difteri ini menjadi KLB di Indonesia, pemberian Difteri ini ditujukan kepada masyarakat khususnya anak-anak usia 0 – 19 tahun. Ketika itu Menkes mengatakan, walaupun suspeknya atau penderitanya sebenarnya ada yang berusia 23 tahun, sehingga sebenarnya tidak hanya untuk anak-anak, namun yang dewasa juga memerlukan juga suntikan vaksinasi Difteri ini. Karena penyakit Difteri ini bisa dicegah dengan mengikuti vaksinasi secara rutin yang lemngkap, yaitu pada bayi yang masih rentan dibawah 2 tahun, anak sekolah dasar, dan menengah. Sasaran vaksinasi di Jakarta Barat berjumlah 727.267 orang. Dan sasarannya adalah diawali dari Sekolah PAUD, kemudian SD, SMP, SMA kemudian Perguruan Tinggi, dan untuk di Universitas Trisakti dilaksanakan pada tanggal 19-26 Januari 2018.
Perlu diketahui bahwa korban dari Difteri di Jakarta Barat berjumlah 24 kasus dan 1 orang meninggal dunia di Kecamatan Kembangan. Sehingga dengan pelaksanaan vaksinasi Difteri di kampus ini sangat diharapkan berjalan lancar dan pemerintah Jakarta Barat sangat mengapresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan kegiatan ini, diharapkan dengan dimulainya dari kampus ini menjadikan tauladan yang baik kepada seluruh warga khususnya di Jakarta Barat, sehingga diharapkan di ikuti oleh kampus-kampus lainnya di Jakarta Barat.