Hal ini dapat kita lihat dengan berlakunya kesepakatan Negara ASEAN untuk memfasilitasi pergerakan arus tenaga kerja trampil secara bebas di wilayah ASEAN dalam Mutual Recognition Agreement (MRA).

 

Terkait dengan hal tersebut, ada dua hal penting di bidang kesehatan, pembenahan fasilitas pelayanan kesehatan baik dari segi sumber daya manusia, peralatan, saran dan prasarana, serta pentingnya penegakkan hukum dalam bentuk pengawasan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing (TK-WNA). Universitas Trisakti telah berkomitmen untuk mewujudkan budaya kampus yang berpihak kepada peningkatan kualitas hidup rakyat dan kelestarian lingkungan serta tanggung jawab sosial. Hal lain yang juga menjadi perhatian Universitas Trisakti adalah bahwa kita perlu belajar dari kearifan lokal, sebab kearifan tradisi masyarakat lokal bisa menjadi inspirasi temuan teknologi. Juga memberikan pelajaran hidup penuh makna, bagaimana bersahabat dengan alam seperti halnya obat-obatan yang berasal dari tanaman atau herbal yang kini banyak di produksi oleh kalangan industri obat-obatan herbal.Komitmen Universitas Trisakti untuk terus menajaga kualitas pendidikan terus terpelihara. Hal ini terbukti dari jajak pendapat pusat data dan analisa TEMPO tahun 2016 yang menempatkan Unviersitas Trisakti sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terfavorit di Indonesia. Menurut survei, Unviersitas Trisakti dianggap PTS terfavorit oleh calon mahasiswa dengan menempati peringkat tertinggi untuk bidang Kedokteran Umum, Hal ini dikemukakan oleh Prof Ali Ghufron Mukti dalam  acara pengambilan  Sumpah Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Angkatan XLVIII, bertempat di Mawar Ballroom , Balai Kartini , Jakarta. ( 30-1-2018).

 

Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dr Hj Suriptiastuti DAP&E,MS dalam sambutannya mengatakan, semoga para alumni tetap terus menjaga nama baik almamaternya Universitas Trisakti dan tidak lupa terhadap kampus tercinta dan tetep membangun hubungan baik dengan pihak kampus. Dalam pelantikan dokter kali ini, tercatat dr. Icha Leandra Wachita, dokter baru dengan nilai CBT tertinggi 87,5 Selain itu, menurut dekan FK, dari 62 dokter baru, 24 dokter lulus dengan predikat cum laude.