Berita
Ada lobster di sungai Ciliwung
#RrpostKompasiana : Mata Sarmili memancarkan tekad kuat. “Mungkin upaya kami hanya seperti tetes air kecil. Tapi kami yakin, jika dilakukan konsisten, terus menerus, maka akan menjadi sebuah kekuatan yang bisa menembus halangan dan mencapai cita-cita kami,” ujarnya.
Cita cita Pria ini sederhana. Mengembalikan sungai Ciliwung pada fungsinya semula, tidak menimbulkan bencana banjir dan penyakit, aliran sungai lancar, airnya bersih, sehingga mampu mengundang kembali habitat hayati yang beraneka-ragam seperti dahulu kala. Sarmili adalah Ketua Komunitas Peduli Ciliwung Lenteng Agung, Jakarta.
Sejak tahun 2008, berhimpun dengan masyarakat sekitar, dia bertekad menjadikan kembali Ciliwung sebagai sahabat manusia. Hatinya perih melihat Sungai Ciliwung yang melewati daerahnya dipenuhi limbah pabrik tahu, kotoran manusia dan sampah-sampah yang dibuang secara sembarangan oleh tangan tangan tak bertanggungjawab.
Impian Sarmili kini mulai terwujud. Ada kabar gembira yang disampaikan oleh Ketua Umum GCB ( Gerakan Ciliwung Bersih) Ir. Peni Susanti Moerpratomo, DipL.Est. ” Berdasarkan informasi dari pak dirjen, dari alat monitoring di Srengseng Sawah, Manggarai dan Istiqlal, kualitas air sungai Ciliwung kini sudah masuk golongan kelas 2. Sudah ada lobster, ikan dan lain lain,” ujar Peni di hadapan peserta zoom meeting, terkait Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi LingkunganUniversitas Trisaksi Jakarta, Sabtu 6 Februari 2021.
Tak dapat dipungkiri, cita cita yang nampak sederhana tersebut, memerlukan upaya yang luar biasa kuat, konsistensi dan diperlukan keterkaitan banyak pihak. Salah satu organisasi yang aktif menangani ini adalah GCB. “GCB atau Gerakan Ciliwung bersih merupakan organisasi yang menggalang kepedulian masyarakat bersama LSM,
Sumber : https://www.kompasiana.com/ucianwar1830/602095ddd541df71451583a2/horeee-ada-lobster-di-sungai-ciliwung