Berita dari FSRD Usakti

PELUANG BISNIS DI MASA PURNA BAKTI

Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti mengadakan acara seminar “PELUANG BISNIS DI MASA PURNA BAKTI” yang diadakan pada Senin, 26 Oktober 2020 secara daring.

Acara yang dihadiri oleh Dosen dan Tenaga Kependidikan ini diawali dengan sambutan dari Dekan FSRD Usakti, Dr. Sangayu Ketut Laksemi Nilotama, M.Ds. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa acara ini akan sangat bermanfaat sebagai bekal bagi seluruh dosen dan tenaga kependidikan, karena semua karyawan pasti akan masuk pada masa purna tugas. Selain itu bagi karyawan yang belum menghadapi masa purna tugas, seminar ini akan menjadi informasi dan inspirasi untuk memulai suatu usaha.

Sebagai pembicara adalah 2 orang Dosen FSRD Usakti yang aktif sebagai wirausaha. Narasumber pertama Dr. Wegig Murwonugroho , M.Hum, Dosen dan pengusaha, konsultan yang telah banyak mengerjakan proyek-proyek dalam bidang graphic design, corporate photography, augmented reality, video mapping, dan interactive multimedia. Dalam presentasi yang berjudul “Siapa Suruh Berbisnis“, beliau menjelaskan pengalaman dan tips-tips untuk membuka usaha sampingan.

Narasumber kedua, Anita Armas, S.Sn, M.Ds, Dosen dan co-founder Mil&Bay, sebuah bisnis retail handicraft yang memberikan solusi bagi pembelinya melalui sentuhan craft dan furniture Indonesia. Keahlian dalam bidang bidang industrial design, craft design, footwear design, jewelry design, material design, serta pengalaman membangun bisnis dipresentasikan dalam tema “Jeli Melihat Peluang Bisnis di Sekitar Kita “.

Melalui diskusi ini para dosen dan tenaga kependidikan memperkaya wawasan bahwa bisnis itu tidak mengenal usia, kita semua harus mempunyai sesuatu yang beda untuk mengembangkan bisnis yang sesuai dengan kemampuan dan modal dasar yang ada, dan kita dapat mulai memikirkan brand/merk sejak dini untuk membangun wirausaha.

Sebagai penutup, Dekan mengharapkan bahwa semua Dosen dan Tenaga Kependidikan dapat mengembangkan keahlian dan hobi menjadi suatu usaha sampingan.