Berita

Berita Thumbnail
Selasa, 03 Juli 2018
Oleh: Admin

Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, Msc, Ph.D. Menghadiri Acara First Joint Conference Of The ASIAN Society Of The History Of Medicine In Southeast ASIA (HOMSEA)

Pada Jumat, 29 Juni 2018 Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D. menghadiri acara First Joint Conference of The ASIAN Society of The History of Medicine in Southeast ASIA (HOMSEA) yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bekerja sama dengan HOMSEA.

Mengusung tema “Colonial Medicine in Post-Colonial Times: Continuity, Transition, and Change”, kegiatan ini mendedah sejarah panjang mengenai kedokteran dari masa ke masa. Dirjen Ghufron mengatakan, kegiatan ini perlu diapresiasi oleh seluruh kalangan akademisi lantaran sebuah perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari sejarah. “Acara ini sangat penting, karena setiap manusia tidak dapat hidup tanpa sejarah. Masa lalu dan masa sekarang itu saling terkoneksi,” ucap Dirjen Ghufron.

Ia menambahkan, dengan berlajar dan berdiskusi mengenai sejarah, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengukir sejarah di masa mendatang. Dalam bidang akademik, Dirjen Ghufron berharap suatu saat nanti ada anak bangsa yang mendapat nobel. “Perjalanan pendidikan kedokteran di Indonesia sendiri punya sejarah panjang. Kita punya STOVIA , sekolah kedokteran zaman kolonial. Di sinilah para cendekia Indonesia dilahirkan,” imbuhnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua AIPI, Prof. Sangkot Marzuki. Di akhir sambutannya, Dirjen Ghufron mendorong para akademisi untuk terus menggali potensi Indonesia dengan terus meriset dan menghasilkan inovasi. Menurutnya, kekayaan alam dan budaya Tanah Air merupakan sebuah anugerah, yakni laboratorium besar yang belum tentu dimiliki oleh negara lain di dunia.

(Sumber : IG @humas_usakti)

Floatin Button