Berita

Berita Thumbnail
Jumat, 29 Juni 2018
Oleh: Admin

Repost metronews.com Jakarta: Pemerintah akan mengundang 40 ilmuwan diaspora yang berkarya di berbagai penjuru dunia untuk ke Jakarta pada tanggal 12-18 Agustus 2018

Undangan kepada 40 ilmuwan diaspora ini melanjutkan kesuksesan program penyelenggaraan Simposium Cendekia Kelas Dunia (SCKD) 2017.

Dalam hal ini Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggandeng Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI). “Ada kerinduan bagi para diaspora, untuk dapat berbagi dan bersumbangsih bagi negaranya Indonesia. Dalam hemat saya, selama ini sumbangsih para diaspora belum terwadahi, oleh sebab itu khusus ilmuwan dan akademisi diaspora mulai kami wadahi sejak tahun 2016, dan terus berlanjut tiap tahunnya” ujar Dirjen Ghufron, Rabu, 27 Juni 2018.

Penyelenggaraan SCKD tahun 2018 ini akan menjadi wadah bagi segenap bangsa Indonesia di manapun mereka berada untuk bisa saling berbagi, berkolaborasi, dan bersinergi membangun Ibu Pertiwi.  Dari program ini, berbagai kolaborasi dan sinergi antara ilmuwan diaspora dengan ilmuwan dalam negeri, khususnya dosen sudah banyak dihasilkan.“Kalau joint publication sudah banyak saya kira.

Hal ini terlihat dari banyaknya laporan yang telah disampaikan, baik secara informal maupun formal. Dengan pengikatan kerja sama resmi yang berujung kepada pertukaran mahasiswa, joint research hingga postdoc di kampus para diaspora di luar negeri. Ini kabar baik tentunya,” tutur Ghufron.

(Sumber : IG @humas_usakti)

Floatin Button