Fakultas kedokteran bekerjasama dengan Perdosri (Perhimpunan dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik Indonesia) mengadakan Workshop Musculoskeletal, Nerve and Spine Ultrasound-Guided Interventional Pain Management Hands On Real Patients and Cadaver yang berlangsung di Kampus B Universitas Trisakti dengan 27 orang peserta dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik.
Mewakili CME (Continuing Medical Education) Fakultas Kedokteran dr. Dwi Agustawan Nugroho, Sp.THT mengatakan, acara ini hasil dari kerjasama Perdosri dengan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti bagian anatomi dan mengambil tema workshop kali ini adalah mengenai penanganan nyeri dengan menggunakan guiding USG. Acara simposium dan workshop seperti ini penting dan sangat berguna bagi sesama sejawat khususnya bagi dokter spesialis rehabilitasi medik untuk menambah wawasan, menyegarkan ingatan kita dan dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk selalu meng-update ilmu kedokteran yang telah kita miliki agar selalu berkembang sejalan dengan berkembang pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan kedokteran di bidang rehabilitasi medik, dengan harapan peserta simposium dan workshop ini dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya. Dalam kerjasama dengan Perdosri untuk acara ini semua pembicara yang menunjuk adalah Perdosri sedangkan kita menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan, dalam hal ini sudah untuk yang ketiga kalinya diadakan disini. Sedang pesertanya yang mengundang adalah dari Perdosri dari seluruh Indonesia khususnya spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik. Diharapkan nama Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti makin terangkat dengan kegiatan ini, karena ini merupakan bentuk nyata kegiatan ilmiah untuk meningkatan wawasan dan keahlian khususnya spesialis kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik yang berkelanjutan, ini nilainya cukup tinggi dalam akreditasi IDI bagi peserta untuk SAP, karena pesertanya diatas 24 orang.
Sedangkan Prof. Dr. dr. Angela B.M. Tulaar, SpKFR (K) President of Colegium IKFR, mengatakan, memang kita sebagai Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik tentunya sangat dituntut untuk mengikuti simposium atau workshop-workshop seperti ini untuk menambah pengetahuan serta meningkatkan ketrampilannya. Dalam simposium dan workshop kali ini kita akan bahas bagaimana mengatasi pasien yang tidak lagi bisa diatasi dengan obat atau tata laksana yang sederhana dari segi kedokteran fisik dan rehabilitasi medik seperti terapi panas peregangan dan lain-lain, dan tidak bisa teratasi, maka itu diperlukan umumnya penyuntikan ke daerah yang menyebabkan sakit, pokoknya semua kondisi yang tidak bisa teratasi dengan tata laksana yang sederhana diperlukan diperlukan intervensi lebih lanjut. L@r.