Berita

Berita Thumbnail
Rabu, 16 November 2016
Oleh: Admin

WORKSHOP PENATAAN PERMUKIMAN PADAT DI JAKARTA

Dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Trisakti yang – 51, program studi Arsitektur FakultasTeknik Sipil & Perencanaan Universitas Trisakti bekerjasama dengan Direktorat Penataan Kawasan (Tawas) Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia menyelenggarakan “workshop penataan permukiman padat Jakarta‟

yang berlangsung di Gedung C lantai 9 Kampus A Universitas Trisakti. (16/11).Dr. MI. Ririk Winandari, ST., MT selaku ketua panitia pelaksana yang juga dosen prodi Arsitektur mengatakan bahwa, salah satu program utama dari pemerintahan saat ini adalah membebaskan perumahan dan permukiman kumuh di kota-kota Indonesia. Indikator kumuh dinilai dari kepadatan penduduk, bangunan, kondisi jalan, kondisi drainase, ketersedian air bersih, kondisi air limbah, dan kondisi persampahan. Menurut survei dari Kementerian PUPR, luas permukiman kumuh sekitar 38.000 hektar atau sekitar 10% dari total luas permukiman dan ditempati oleh  sekitar 18.000 orang penduduk. Membebaskan permukiman kumuh tidak akan tercapai tanpa kolaborasi antar berbagai pihak.

Program-program yang tidak memadukan pembangunan infrastruktur, sosial dan ekonomi (atau tridaya) biasanya tidak berkelanjutan. Infrastruktur  kawasan permukiman tidak seimbang dengan populasi pertumbuhan penduduk sehingga berkesan kumuh. Kawasan permukiman di sepanjang tepi sungai tidak hanya kelihatan kumuh, tetapi pada banyak kasus dianggap sebagai akar permasalahan perkotaan. Stigma ini tentu saja keliru dan cenderung mencari mudahnya. Permukiman tersebut memiliki sumberdaya yang sesungguhnya luar biasa. Dibutuhkan pemikiran-pemikiran kreatif untuk bisa menyelesaikan persoalan ini dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia.

Workshop kali ini adalah untuk memberi gagasan dalam menangani permukiman padat secara terpadu. Kegiatan ini merupakan studio kolaboratif yang dilakukan bersama dengan mahasiswa jurusan Arsitektur. Dengan Kasus workshop pada permukiman padat di Kecamatan Cengkareng, Kecamatan Tambora, dan Kecamatan Tamansari. Tujuan kegiatan workshop ini untuk mendapatkan berbagai model gagasan kreatif dan inovatif dalam implementasi penataan kawasan permukiman padat di kota Jakarta.  Melatih mahasiswa arsitektur untuk mengetahui persoalan di lapangan antara lain dengan mengidentifikasi potensi dan kendala permukiman padat, mengadakan kegiatan pengumpulan data eksisting secara fisik dan mengembangkan gagasan dalam menata permukiman padat di Kota Jakarta. Dan keluaran kegiatanya adalah; dokumen data eksisting permukiman padat secara visual, disajikan secara informatif yang mencakup antara lain: bangunan perumahan, fasilitas umum, fasilitas sosial, infrastruktur jalan,  lansekap, konsep rancangan penataan kawasan permukiman padat, sketsa desain spot yang dianggap menarik dan poster hasil workshop.

Fokus workshop pada penataan kawasan permukiman padat yang dielaborasi dengan pendekatan kreatif lainnya diantaranya yang ada di buku "Kota Tematik: Menjawab Tantangan Global dan Isu Berkelanjutan".

Pelaksanaan kegiatan diikuti mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta, yaitu: Universitas Trisakti, Universitas Pancasila, Universitas Pelita Harapan, dan Universitas Kristen Indonesia sejumlah 24 orang. Mahasiswa akan didampingi beberapa dosen sebagai mentor. Lokasi studi terdiri dari 3 wilayah di Kota Jakarta : Tamansari, Tambora dan Cengkareng. Kegiatan workshop akan berlangsung empat hari mulai tanggal 14 – 17 November 2016, peserta workshop melakukan kunjungan lapangan untuk mengetahui persoalan di lapangan sebelum workshop sistem studio berlangsung. Kunjungan lapangan berlangsung pada hari Senin, 14 November 2016 dan Selasa, 15 November 2016. Workshop studio berlangsung pada hari Rabu, 16 November 2016 sedangkan presentasi hasil workshop berlangsung pada hari Kamis, 17 November 2016 di  Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia. L@r.

Floatin Button